Melanjutkan halaman sebelumnya tentang Pemeriksaan Fisik....
h. Punggung
Pada korban trauma, pemeriksaan punggu biasanya dilakukan terakhir yaitu saat pemindahan korban ke atas tandu atau papan spinal. Seperti halnya pemeriksaan di tempat lain, pemeriksaan dilakukan dengan mencari PLNB walau lebih mengandalkan palpasi (perabaan).
i. Panggul
Di daerah ini rudak paksa yang paling sering dialami adalah patah tulang yang berakibat perdarahan dalam dan dapat berakibat fatal. Jumlah darah yang dapat terkumpul dalam rongga ini dapat mencapai 2 liter. Salah satu pemeriksaan sederhananya untuk menilai keutuhan tulang-tulang panggul adalah dengan menekan bersamaan kedua bagian tulang panggul yang menonjol atau dengan sedikit memutar bagian panggul.
Hindarkan tindakan menggerakkan panggul ini bila sudah ada kecurigaan cedera tulang belakang. Daerah kemaluan hanya diperiksa bila perlu. Korban dengan cedera tulang punggung mungkin akan mengalami gangguan berkemih dan buang air besar sehingga pemeriksa mungkin akan menemukan adanya bau pesing atau bau tinja. Pada pria dengan cedera tulang belakang mungkin akan terlihat bahwa kemaluannya mengalami ereksi yang dikenal dengan istilah priapismus.
Pada pemeriksaan anggota gerak selain dengan PLNB juga dilakukan pemeriksaan (Gerakan Sensasi Sirkulasi (GSS). Gerakan ini dilakukan untuk menilai keadaan tulang, otot maupun saraf. Bila mencurigai adanya patah tulang, termasuk patah tulang punggunag maka korban hanya diminta untuk menggerakkan ujung jarinya saja.
Sensasi dilakukan dengan melakukan perabaan atau cubitan ringan diujung alat gerak. Cara lain yang dapat dilakukan pada korban sadar adalah dengan memegang salah satu jari lalu tanyakan jari apakah yang sedang dipegang?
Nadi pergelangan tangan (nadi radialis) diperiksa untuk menentukan sirkulasi pada alat gerak atas. Alat gerak bawah dapat dinilai sirkulasinya melalui dua pembuluh nadi yaitu nadi punggung kaki (nadi dorsalis pedis) dan nadi di belakang mata kaki (nadi tibialis posterior).
Untuk korban anak-anak (kurang dari 6 tahun) perlu juga dilakukan pemeriksaan pengisian kapiler, yaitu dengan jalan menekan kuku dibagian yang berbatasan dengan kulit jari. Lalu dilihat berapa lama bagian yang pucat tersebut menjadi merah kembali (umumnya warnanya kembali dalam waktu kurang dari 2 detik). Pada orang dewasa pemeriksaan ini tidak berarti dan hanya dilakukan pada pemeriksaan korban banyak.
Tanda Vital
Parameter yang dikelompokkan dalam tanda vital adalah:
Denyut Nadi Normal:
Bayi : 120 - 150 x / menit
Anak : 80 - 150 x / menit
Dewasa : 60 - 90 x / menit
Frekuensi Pernafasan Normal:
Bayi : 25 - 50 x / menit
Anak : 15 - 30 x / menit
Dewasa : 12 - 20 x / menit
Suhu Tubuh Normal 37C
Kulit
Kondisi kulit:
- Lembab
- Kering
- Berkeringat
Warna Kulit
- Biru
- Pucat
- Merah
- Kuning
- Biru Kehitaman
Beberapa peralatan yang diperlukan untuk melakukan pemeriksaan tanda vital adalah:
1. Jam tangan dengan penunjuk detik yang jelas
2. Senter kecil
3. Stetoskop
4. Alat pengukur tekanan darah (sfigmomanometer)
5. Alat tulis untuk mencatat
(bersambung.....)
Jika postingan ini bermanfaat silahkan saja untuk disimpan atau di share agar bisa diketahui oleh yang lain.
(bersambung.....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Budayakan untuk selalu memberikan komentar pada postingan yang anda baca. Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.