Selamat Datang Teman-Teman Baikku (Welcome All My Dear Friends).

Sabtu, 19 Februari 2011

The Human Killing Machine No.3

Tentunya sobat bertanya-tanya mengapa saya memilih judul di atas untuk tulisan saya ini, sepertinya judulnya sangat melenceng jauh dari tema yang saya usung untuk blog saya ini yaitu Pertolongan Pertama. Melihat judul di atas tentu ada sedikit rasa penasaran, ingin tahu dan pertanyaan yang mungkin terbetik dipikiran sobat-sobatku sekalian.

Ya benar itu sebenarnya yang saya inginkan, rasa penasaran, ingin tahu dan bertanya-tanya apa sih sebenarnya maksud saya menulis postingan ini (hehe...maaf sebelumnya sob).

"The Human Killing Machine No. 3" ini bukan sebuah judul dari sebuah film, dan juga bukan sebuah alat (katakanlah seperti robot terminator yang membunuh umat manusia), jadi apa sih maksudnya??? (semoga semakin penasaran... :) )

"The Human Killing Machine No. 3" yang saya maksud adalah KECELAKAAN LALU LINTAS, (loh kok bisa???), ya itulah kenyataan yang harus sobat sekalian ketahui, bahwa kecelakaan lalu lintas merupakan pembunuh manusia terbanyak diseluruh dunia setelah penyakit jantung dan kanker (cancer) dan juga nomor 3 terbesar di Republik ini.



Bayangkan sob, di Provinsi Riau (tempat tinggal saya), data laka lantas tahun 2009 ada 759 kasus (trendnya terus meningkat di 2010 dan 2011) dengan penduduk yang hanya 4,5 juta jiwa. Dan didata terakhir yang saya dapat kemarin siang (18/2) dari Wadir Lantas Polda Riau, bahwa Riau menduduki peringkat 10 penyumbang laka lantas di Indonesia ( urutan 1 Jawa Timur dan urutan 2 DKI Jakarta) dan tentunya ini bukan sebuah prestasi membanggakan... hehe.

Dari sejumlah kasus laka lantas tersebut, hampir 75% korban adalah yang berusia 16-30 tahun. Tentu saja ini sangat menjadi perhatian penting bagi kita semua, bukan hanya tugas intitusi Polri selaku pemangku jabatan yang diberikan kewenangan untuk mengatur lalu lintas atau dinas dan instansi terkait lainnya yang harus bertanggung jawab, tapi KITA SEMUA sobat. Mengapa?? karena faktor manusia dan tingkah lakunya yang paling dominan dalam hal tersebut. Dan jujur saya katakan bahwa akankah disatu masa Republik Indonesia akan kehilangan 1 generasi hanya akibat laka lantas?? Sangat miris sekali...

Kaitannya Dengan Pertolongan Pertama???

Pertanyaan selanjutnya yang mungkin saja muncul dibenak sobat sekalian, apa kolerasi antara "The human Killing Machine No. 3" dengan pertolongan pertama??

Bahwa ketika terjadi laka lantas tentunya akan ada korban, baik yang luka ringan, berat dan bahkan langsung meninggal dunia. Diposisi inilah pertolongan pertama sangat-sangat dibutuhkan. Sesuai dengan prinsip pertolongan pertama yang juga dilandasi oleh dasar hukum di Republik ini, setiap pelaku pertolongan pertama atau siapa pun yang bisa memberikan pertolongan wajib memberikan pertolongan untuk menyelamatkan korban agar mereka terhindar dari cedera yang lebih parah atau bisa langsung mendapatkan perlakuan yang layak (dengan melakukan dead body management) bagi yang meninggal dunia.

Kenyataan yang kita lihat sesungguhnya dilapangan, karena kurangnya kesadaran atau pengetahuan masyarakat (mungkin termasuk kita) lebih cenderung hanya menjadi penonton atau yang meramaikan suasana disaat mendapati peristiwa laka lantas tersebut, atau segera saja "cabut" dari tempat kejadian karena takut untuk dijadikan saksi atau dituduh sebagai pelaku padahal ada korban yang harus diselamatkan. 

Namun tidak jarang juga ada masyarakat yang memang mau memberikan pertolongan pertama terhadap korban, tapi cara dan prosedur yang dilakukan pun salah sehingga korban bertambah cederanya, sehingga dari data kebanyakan korban laka lantas meninggal dunia atau cedera bertambah parah karena tidak adanya bantuan pertolongan pertama dan pada saat evakuasi serta transportasi menuju fasilitas kesehatan terdekat. 

Untuk mengurangi bahkan menghilangkan perilaku, pola pikir dan tindakan yang kurang tepat inilah ada beberapa hal yang harus dirubah dan ditanamkan pada mind set dan pengetahuan masyarakat (dan tentunya juga pada diri kita) yaitu:
 
  1. Jadilah penolong dan berikan pertolongan pertama yang sesuai dengan kemampuan kita. Jika kita tidak tahu cara melakukan pertolongan pertama seperti yang dilakukan oleh para "First Aider", maka meminta tolong kepada yang berwenang seperti polisi, rumah sakit, ambulance, pelaku pertolongan pertama, dan paramedik terdekat ada sebuah bentuk pertolongan pertama yang paling tepat.
  2. Jangan takut untuk memberikan pertolongan awal ketika belum ada seorangpun yang memberikan pertolongan, karena hal ini (tentunya semua diluar taqdir tuhan) bisa membantu proses pertolongan selanjutnya dalam menyelamatkan korban. 
  3. Berusaha untuk tidak hanya dan jadi "penonton". Ketika ada laka lantas, sebaiknya tidak mengerubungi korban, karena akan sulit bagi penolong untuk segera memberikan pertolongan pertama bagi korban. Sebisa mungkin bantulah para penolong, namun kalo tidak bisa maka berikan jarak yang cukup untuk penolong melakukan pekerjaannya atau lebih baik untuk segera meninggalkan tkp.
  4. Perlu ditanamkan keinginan untuk belajar pertolongan pertama, walaupun terkadang hanya bermanfaat untuk diri sendiri atau juga keluarga guna meminimalisir korban ketika kita mengalami atau menjumpai peristiwa laka lantas atau pun terhadap peristiwa lain yang memang perlu tindakan pertolongan pertama.

Oleh karena itu sobat, mari bersama kita bersama bersinergi dengan berbagai pihak untuk menyadarkan diri kita dan masyarakat untuk selalu patuh pada peraturan lalu lintas dan mau belajar tentang pertolongan pertama untuk keselamatan diri kita, keluarga dan juga masyarakat agar kelak laju angka korban akibat "The Human Killing Machine No.3" bisa ditekan dan syukur-syukur bisa "ZERO ACCIDENT".



Jika postingan ini bermanfaat silahkan saja untuk disimpan atau di share agar bisa diketahui oleh yang lain.

4 comments:

saya juga pernah mengalami kecelakan untungnya tidak sampai parah (semoga tidak terjadi lagi)..
Apalagi di Kabupaten Tabanan, Bali (Jalur Denpasar Gilimanuk) huhf.. sering banget terjadi kecelakaan baik karena human error maupun faktor dari kendaraan itu sendiri..

@Adis Production : waduh...syukur deh kalo ngga parah. tapi meseti diingat sob, hal itu jadi pelajaran buat kamu dan kita semua, harus lebih hati-hati.

ya faktor laka lantas itu emang banyak, human error, alam, kondisi jalan dan juga tidak adanya rambu...

semoga jangan terulang ya sob... ^_^

nice posting..mantap agan..salam damai dari ambon

@Noell vb:

makasih gan...kami juga berharap hal yang sama dari ambon... ^_^

ditunggu komen dan kunjungan berikutnya... :)

Posting Komentar

Budayakan untuk selalu memberikan komentar pada postingan yang anda baca. Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.

 
Health
free counters